Sabtu, 09 April 2011

Peci

                Ini mungkin suatu kebudayaan yg melekat pada kita bangsa Indonesia dimana peci adalah suatu hal yang berkaitan erat dengan islam.Mungkin pada tulisa ini saya meminta maaf bila ada yang tersinggung tapi inilah yang saya lihat pada kehidupan sehari-hari,dimana kadang yang terlihat baik oleh orang dapat juga dilihat buruk oleh orang lain.Saya tidak bermaksut untuk menjelekan sama sekali tapi coba tolong introspeksi diri dan coba jangan ulangi kesalahan yang sudah diperbuat.
            Peci mungkin sudah menjadi keharusan pada sebagian umat islam yang ada dibelahan bumi manapun,begitupun di Indonesia.Tapi coba kita lihat apakah peci yang dikenakan biasanya untuk beribadah,sudah bisa mencerminkan sifat dari yang memakai?Mungkin disinilah letak kesalah pengertian dari budaya.Peci juga dipakai oleh para penyebar agama islam di Indonesia dan dijadikan budaya oleh para muslim untuk beribadah sampai sekarang.Bukan saya menjelekan para leluhur kita,tapi apakah  para leluhur memakai peci untuk mengendarai sepeda motor dan tanpa mengenakan helm?Dan juga apa para leluhur kita yang mengenakan peci dan membiarkan anak-anak nya untuk mengenakan peci sambil berdiri diatap bus yang berjalan sambil tertawa-tawa,padahal orang tuanya berada didalam bus?
            Yang sering kita lihat di tv akhir-akhir ini adalah dimana orang-orang berpeci mengacak-ngacak dengan brutal sebuah tempat yang mereka bilang itu tempat prostitusi.Apakah negara ini tidak punya satuan untuk membubarkan sebuah tempat prostitusi sampai-sampai orang berpeci harus turun tangan langsung untuk membubarkannya?Dan juga apakah orang berpeci harus membubarkan tempat itu secara berutal sehingga orang yang tidak tau menau harus menjadi korban?Mungkin disinilah letak kesalahan kita dalam mengartikan budaya leluhur.Setau saya,leluhur kita dalam menyebarkan islam ada yang mengenakan peci tapi mereka tidak pernah bertindak brutal dalam menyebarkannya.Kalau saja leluhur kita saat menyebarkan islam menggunakan kebrutalan,mungkin mayoritas penduduk Indonesia sekarang bukanlah muslim.
            Dan yang paling sering saya lihat dijalan raya Jakarta adalah para pengguna peci sering konvoi menggunakan sepeda motor dan mereka hanya mengenakan peci,baju koko & sarung,tanpa menggunakan helm dan kadang mereka membawa anak mereka yang didudukan didepan sehingga kalo melihatnya kita menganggap “anaknya dijadikan pelindung orang tuanya dari angin”.Mereka dengan tenang melewati jalan ibukota tanpa peduli keselamatan mereka,dan polisi pun tidak menilang mereka padahal dengan jelas polisi melihat bahwa mereka tidak menggunakan perlengkapan yang seharusnya dipakai oleh pengendara kendaraan bermotor.Saya saja yang menggunakan perlengkapan yang sesuai bila ada razia tetap diberhentikan,tapi kenapa mereka yang hanya mengenakan peci tidak di berhentikan?Dan mungkin bagi sebagian pengguna jalan lainnya merasa terganggu bila mereka sedang konvoi karna biasanya mereka menggunakan jalan raya seperti jalan raya hanya mereka yang punya.Jujur saya pernah nemenin temen saya mengurus surat jalan untuk konvoi event yang diadakannya,dan itu prosesnya berbelit-belit bila tidak ada orang dalam yang mengurusi surat jalan tersebut,mungkin surat jalan itu tidak akan pernah jadi dan event yang temen saya adakan tidak akan terlaksanakan.Setiap saya melihat orang berpeci konvoi,saya selalu bertanya “apa mereka tidak peduli dengan keselamatan dan juga apa mereka mempunyai surat jalan yang sama seperti waktu itu saya bikin?”.
            Saran saya mungkin sebaiknya bagi yang ingin konvoi membawa nama agama supaya memperhatikan keamanan dan jangan bertindak seenaknya,agar niat mereka yang sebenarnya baik tidak dinilai jelek oleh masyarakat dan juga nama agama yang mereka bawa tidak menjadi jelek karna kelakuan segelintir orang.Dan juga hormatilah agama lain yang berada disekeliling kita karna kita hidup bermasyarakat dengan masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar